Rabu, 22 November 2017

Bukan Cinta Semu



Bismillahir-Rahmaanir-Rahiim
Cinta butuh perjuangan tanpa batas serta kesungguhan tanpa egois.

Ketika cinta mulai merasuki jiwa, menyatu dalam kalbu, maka yang kita ingat hanya satu, yaitu orang yang kita cinta.

Lantas, dapatkah kita mencintai seseorang tanpa adanya pertemuan?

Mungkin itu hal yang mustahil bagi kita.

Contohnya saja, seorang gadis yang beradu pandang dengan lelaki tampan tanpa sengaja pada kali pertama, pasti jantungnya berdetak kencang. Untuk kedua kalinya, mungkin mereka akan saling bertegur sapa. Dan untuk seterusnya akan membangun tali percintaan.

Yah, semua berawal dari pertemuan. Bagaimana mungkin cinta bersemi tanpa adanya pertemuan.

Tapi itu bukan hal yang mustahil. Everything is possible.
عَنْ أَنَسٍ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِين
Artinya:
Dari Anas, dia berkata: nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah beriman salah satu diantara kalian sampai aku menjadi yang paling dia cintai dari bapaknya, anaknya, serta semua orang.

Benar. Cinta kepada Rasul.

Orang yang belum pernah kita temui. Bahkan kita hanya mendengar cerita tentang beliau. Siapakah beliau. Bagaimana sifat beliau. Bagaimana akhlaq mulia beliau. Akan tetapi beliau dikenang oleh manusia sampai akhir zaman.

Semua manusia kagum dan mencintai beliau. Meski mata tak pernah bertatap. Tapi hati saling bertautan dan saling mencintai.

Cinta butuh perjuangan. Begitu pula untuk mengapai cinta Rasulullah. Harus ada yang kita korbankan. Yah, kita korbankan seluruh jiwa, harta, dan waktu kita untuk menjalani apa yang sudah dia perintahkan. Karna menthaati Rasul sama saja dengan thaat kepada Allah.

Ketika kita mencapai cinta kepada Rasul, maka tidak diragukan lagi, cinta kita kepada Allah akan lebih besar.

Kita kagum kepada rasul. Kita cinta kepada rasul. Karna cinta inilah yang dapat membimbing kita untuk berjalan menuju syurga Allah yang diridhai. Dan cinta ini juga yang akan menyelamatkan kita dari adzab Allah.

Ya habibil Mushthafa,,,

Cintaku padamu sebening embun pagi

Cintaku padamu menjadi pelipur lara hati

Cintaku padamu lah yang abadi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Hati

Biarlah Hati yang Berbicara   Suatu ketika, seorang shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang menjumpai beliau. Lantas d...